SATGASMAFIA.COM, KOTA PEKALONGAN – Seorang santri berinisial K-B (31), warga Coprayan, Buaran, Kabupaten Pekalongan, melaporkan dugaan intimidasi yang dialaminya ke Polres Pekalongan Kota, Sabtu (11/10) petang. K-B datang didampingi Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Adhiyaksa serta Ormas Probojoyo.
Menurut K-B, peristiwa itu terjadi pada Jumat (10/10) malam sekitar pukul 20.00, saat ia didatangi delapan orang tidak dikenal di kediamannya.
“Orang-orang itu tiba-tiba marah dan mengucapkan kata-kata kasar. Mereka datang tak lama setelah saya mengadu ke LBH ADHIYAKSA dan Awak media,” ujar K-B kepada wartawan, Sabtu.
K-B menduga intimidasi tersebut berkaitan dengan langkahnya melapor ke LBH dan menceritakan pengalamannya selama mondok di salah satu pondok pesantren di Kota Pekalongan kepada media daring.
Ia mengaku, awalnya masuk ke pondok tersebut untuk memperdalam ilmu agama dan memperbaiki diri.
“Awalnya saya ingin mencari ketenangan hati. Setelah beberapa kali sowan ke ustaz, saya disarankan untuk mondok agar lebih istiqamah,” katanya.
Namun, lanjut dia, kenyataan di pondok berbeda dari harapan.“Saya justru sering disuruh menyapu, mengepel, mencuci piring, dan membuatkan minuman untuk tamu. Kegiatan ngaji pun jarang, bahkan belum tentu sebulan sekali,” tutur K-B.
Merasa tidak mendapatkan pembinaan sebagaimana mestinya, K-B akhirnya memutuskan keluar dari pondok dan mengadukan pengalamannya ke LBH Adhiyaksa.
Ia berharap laporan yang telah disampaikan ke SPKT Polres Pekalongan Kota dapat ditindaklanjuti untuk mengungkap identitas